JAKARTA – Korupsi merupakan kejahatan luar biasa yang menghambat pembangunan, merusak perekonomian bangsa, dan menyengsarakan rakyat. Dalam upaya pemberantasan korupsi yang semakin canggih dan kompleks, dibutuhkan sinergi dari berbagai pihak dengan memanfaatkan teknologi terkini.
Hal tersebut disampaikan oleh Presiden RI Joko Widodo saat membuka Peringatan Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) 2023 yang digelar di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (12/12). “Kita butuh upaya bersama yang lebih sistemik, butuh upaya bersama yang lebih masif yang memanfaatkan teknologi terkini untuk mencegah tindak pidana korupsi,” ujarnya.
Ia menyayangkan tingginya angka korupsi yang terjadi di Tanah Air, terutama di sepanjang tahun 2004-2022. Menurutnya, tak hanya evaluasi secara menyeluruh, namun juga diperlukan penguatan sistem pencegahan tindak pidana korupsi, termasuk di dalamnya peningkatan kualitas sumber daya manusia aparat penegak hukum, sistem pengadaan barang dan jasa, serta berbagai urusan perizinan berbasis digital.
Selanjutnya Ketua KPK Nawawi Pomolango menyebutkan Hakordia menjadi penanda dan pengingat bahwa korupsi adalah musuh. Ia menegaskan bahwa korupsi memiliki sifat korosif yang dapat mengikis setiap pencapaian yang telah diraih.
Hakordia tahun ini mengangkat tema “Sinergi Berantas Korupsi untuk Indonesia Maju”. Hal ini menjadi wake-up call untuk memperkuat sinergi dan kerja sama setiap elemen bangsa dalam membasmi korupsi.
Kegiatan ini berlangsung dari tanggal 11-14 Desember 2023. Mewakili Kanwil Kemenkumham Babel, Sudihastuti Penyuluh Anti Korupsi tersertifikasi Anti-Corruption Learning Center (ACLC) KPK.
Pada kegiatan ini di hari pertama diawali dengan Temu Aksi Penyuluh Anti Korupsi (PAKSI) dan Ahli Pembangun Integritas (API) yang di kenal dengan Tapaksiapi. Hari kedua dilanjutkan dengan pembukaan HAKORDIA (Hari anti korupsi sedunia) 2023 dan Talks Show bersama Andy F Noya. Pada hari selanjutnya acara dilanjutkan dengan Training of Trainer (TOT) bagi 114 PAKSI dan API perwakilan dari 44 forum PAKSI dan API dari seluruh wilayah Indonesia.
Selanjutnya Paksi dan API yang telah mengikuti TOT diharapkan dapat menjadi agen perubahan yang bisa memberikan energi semangat antikorupsi dan menggelorakan nilai nilai integritas kepada elemen bangsa baik aparatur sipil negara dan masyarakat.
Divyankumham Kanwil Kemenkumham Babel