PANGKALPINANG (Kamis, 17 Juni 2021) - Melanjutkan kajian pada waktu yang lalu, Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Kep. Bangka Belitung menggelar kembali kajian rutinnya. Masih mengusung tema yang sama, yakni "Allah Cinta orang yang bersih", Ustadz Firdaus, Lc. M.Pd menyampaikan beberapa hal diantaranya :
Apakah setiap yang suci pasti bersih?
Belum tentu. Setiap yang suci belum tentu bersih. Contohnya adalah lumpur dan tanah. Lumpur dan tanah tidak bersih, namun dapat digunakan untuk mensucikan diri ketika tidak ditemukan air atau dengan kata lain dapat kita sebut Tayammum. Selanjutnya, bersih namun tidak suci. Dapat kita ambil contoh yaitu hewan-hewan peliharaan yang masuk ke dalam kategori haram, sepert babi dan anjing. Walaupun hewan-hewan tersebut dibersihkan sedemikian rupa, tetap tidak dianggap suci.
Dalam kajian ini juga dijelaskan mengenai karakteristik Thaharah, yaitu :
- Thaharah adalah ibadah ritual;
- Thaharah tidak diukur dengan logika dan perasaan;
- Thaharah bersumber dari Al-Qur'an Sunnah.
Dalam menjalani hidup sebagai muslim yang baik, hendaknya kita benar-benar menyadari betapa pentingnya arti kebersihan itu, sehingga kita dapat menjadi cerminan bagaimana seharusnya seorang muslim itu menjaga kebersihan diri dan ling-kungannya. Semoga nantinya kita mampu mengaplikasikan perintah agama yang menginginkan umatnya untuk peduli terhadap kebersihan diri serta lingkungan, dan kesemuan pihak akan bersinergi ketika kita mau memulai dari diri sendiri serta mampu menularkannya terhadap orang lain.
(HUMAS KANWIL BABEL)