PANGKALPINANG (14/06/2022) - Setelah Asistensi Pembentukan CSIRT yang telah dilakukan sebelumnya baik dalam bentuk Sosialisasi maupun Focus Group Discussion, hari ini dilakukan Launching Program CSIRT (Computer Security Incident Response Team) yang diselenggarakan langsung di Graha Pengayoman.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM, T. Daniel L. Tobing, Kepala Divisi Administrasi, Itun Wardatul Hamro, Kepala Divisi Pelayanan Hukum dan HAM, Eva Gantini, Kepala Bagian Umum, Kepala Bagian Program dan Humas, N.A. Triandini Oscar, Kepala Subbagian Humas, RB dan TI, Sriyani Agustina beserta JFT Pranata Komputer pada Kanwil Kemenkumham Babel mengikuti kegiatan ini secara virtual.
Pengunaan Teknologi Informasi di lingkungan Kementerian Hukum dan HAM bukanlah sebuah hal yang baru. Kita sudah melakukan transformasi sampai dengan revolusi digital hngga terwujud kondisi saat ini. Namun perlu menjadi perhatian bagi kita semua bahwa terjadinya serangan siber merupakan sesuatu yang tidak dapat kita hindari. Oleh karenanya, kita harus melakukan segala hal terkait penanganan data dan jaringan.
Kepala Pusat dan Teknologi Informasi, Herman Siregar, dalam Laporan Pelaksanaannya menyampaikan bahwa "Pelaksanaan Launching Kumham CSIRT merupakan salah satu upaya Kemenkumham dalam mengoptimalkan pelayanan dalam bidang keamanan khususnya dalam upaya penanggulangan siber yang marak terjadi dari kurun waktu 2020-2022 ini".
"CSIRT Kumham diharapkan agar mampu merespon insiden keamanan siber yang terjadi secara cepat, efisien dan efektif sehingga tidak mengganggu aksesibilitas penggunaan layanan publik Kemenkumham.", sambungnya.
Selanjutnya Kepala Badan Siber dan Sandi Negara RI, Hinsa Siburian. Hinsa menegaskan bahwa kita harus melaksanakan Amanat Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, yakni "Kita harus siaga menghadapi ancaman kejahatan siber, termasuk kejahatan penyalahgunaan data. Data merupakan jenis kekayaan baru bangsa kita, lebih berharga dari minyak. Dalam bidang pertahanan keamanan, kita juga harus sigap dan tanggap dalam menghadapi serangan siber".
"Strategi yang telah dibangun dalam rangka Keamanan Siber Nasional ini salah satunya bertujuan untuk memajukan kepentingan nasional Keamanan Siber Indonesia dan mendukung terciptanya ruang siber global yang terbuka, aman, stabil dan bertanggungjawab", ungkap Hinsa\.
Kemenkumham telah berada pada tahap kedua dari 4 tahap program CSIRT ini. Selanjutnya Kemenkumham akan memasuki tahap Peningkatan Kapabilitas CSIRT dan Peningkatan Kematangan CSIRT.
"Peningkatan pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi berbanding lurus dengan risiko keamanannya, sehingga organisasi harus selalu mengantisipasi ancaman dan serangan siber melalui Kesiapsiagaan Pengelolaan Insiden Siber melalui Pembentukan Tim Tanggap Insiden Siber / CSIRT" pesan Hinsa menutup sambutannya.
Selanjutnya, Menteri Hukum dan HAM yang dalam hal ini diwakili oleh Sekretaris Jenderal Kemenkumham RI, Andap Budhi Revianto, menyampaikan sambutannya.
"Dalam kurun waktu 6 bulan, telah terjadi serangan siber 385.980 kali", ucap Andap.
Mengakhiri sambutannya, Andap berpesan agar fungsional pranata komputer untuk selalu sigap dan proaktif melaksanakan langkah konkrit setiap ada indikasi serangan siber pada satuan kerja masing-masing dan mengkomunikasikan kepada tim CSIRT.
Selanjutnya adalah acara inti yakni peresmian Launching Kumham CSIRT dengan penekanan tombol oleh Sekretaris Jenderal dan Kepala BSSN.
HUMAS KANWIL KEMENKUMHAM BABEL