PANGKALPINANG (KAMIS, 03/06/2021) - Dalam upayanya merubah pola pikir pegawai melalui Kamis Syariah, Kanwil Babel kembali gelar kajian rutin. Kajian rutin kali ini mengusung tema "Allah Cinta Orang Yang Bersih". Kajian dimulai Ba'da Dzuhur dan berakhir pada 13.00 WIB.
Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Baqarah ayat 222 yang artinya:
"...Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri."
Islam sangat memerhatikan kesucian dan kebersihan pemeluknya, khususnya tatkala dalam melaksanakan ibadah. Hal ini terlihat dari beberapa perintah dan anjuran berikut ini:
- Mensucikan najis
- Mandi Junub
- Berwudhu
- Mencuci tangan setelah bangun tidur
- Istinja'
- Sikat Gigi
Thaharah adalah kuncinya shalat dan syarat shalat yang paling urgen. Syarat itu lebih didahulukan daripada yang dipersyaratkan. Inilah alasan para ulama mendahulukan pembahasan thaharah dari pada pembahasan shalat. Padahal shalat adalah rukun islam yang kedua setelah syahadat, shalat menjadi tanda baiknya amalan seorang muslim. Pemisah antara Muslim dan Kafir. Tiang bagi agama Islam. Persoalan shalat disebutkan di beberapa tempat dalam al Qur’an. Namun karena shalat tidak akan tegak kecuali dengan thaharah, maka para ulama mendahulukan pembahasannya. Sehingga kita bisa mengetahui betapa besar dan agungnya kedudukan bersuci dalam Islam. Baik buruknya shalat kitapun tergantung dari baik buruknya bersuci kita. Sehingga dalam riwayat Bukhari dan Muslim dari hadits Abu Hurairah dan lainnya di kisahkan bahwa nabi pernah menegur para sahabat yang tidak sempurna mencuci kakinya. Beliau bersabda :”celakalah tumit-timit yang tidak dicuci”. Ini karena sebagian sahabat ada yang tidak memperhatikan tumitnya ketika mencuci kaki.
Menjaga kebersihan adalah bentuk kewajiban dari Allah SWT. Oleh karena itu, menjaga kebersihan pula hanya dilakukan bagi orang-orang yang bertakwa.
(HUMAS KANWIL BABEL)